Thursday, September 19, 2013

HR Profesional dari Perspektif CEO
  Review sedikit mengenai mata kuliah psikologi dalam manajemen sumber daya alam pertemuan ke-2. Sebelum kita masuk ke pembahasan HR professional dari perspektif CEO kita perlu tahu dahulu cakupan MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia), terdapat empat cakupan yaitu:
·         Rekrutmen
·         Seleksi                                    
·         Pengupahan
·         Aturan industrial
Dalam organisasi ada yang disebut kerucut organisasi;








Pembahasan dimulai dari pertanyaan bagaimana agar CEO (Chief Executive Officer) yang mencari kita (Human Resource)???. Agar kita menjadi HR yang berkualitas dan dicari oleh para CEO, HR mempunyai peran yang harus dipenuhi dan dikuasai yaitu;

1.      Sebagai Strategic Partner: sebagai strategic partner HR mempunyai peran untuk memberikan solusi, pemecahan-pemecahan terhadap masalah agar perusahaan lebih maju. HR tidak diperkenankan datang pada CEO dan mengeluhkan masalah, meminta dana yang besarnamun tidak ada progress kemajuannya. Dalam perannya sebagai strategic partner, HR harus juga ditunjang dengan Ilmu Manajemen, Bisnis dan Budgeting
2.      Advokasi (konselor): HR sebagai advokasi harus menampilkan kesiapan yang prima, senyum dan siap memberikan konseling, coaching dan mentoring kepada seluruh karyawan dan juga CEO, karena CEO ingin kita bisa menyelesaikan masalah.
3.      Administratif: praktek tiap personil (personnel practices), menangani surat2 legal kepatuhan hukum (legal compliance form) dan paperwork.
4.      Change agent role: sebagai agen perubahan, membuat perubahn lebih cepat, membicarakan masalah UMP. Mengkomunikasikan pada atasan atau owner hal apa saja yang patut di perbaiki dan dirubah.

Kita bicara mengenai pembagian atau porsi HR. Human Resource menempati sektar 50% dalam perusahaan khususnya mengenai SDM, namun jika perannya menjadi HR/GA (General Affair) maka porsi cakupannya ditambah sekitar 10% s.d 25% oleh karena itu hal yang perlu ditangani pun bertambah seperti mengurus perizinan, kendaraan, listrik dsb.
Jadi, jika kita benar-benar ingin menjadi seorang HR professional maka kita harus terus meningkatkan kompetensi dan HR diharapkan mengikuti kemauan ownernya….









No comments:

Post a Comment