Monday, October 7, 2013

Psikodiagnostik II: Observasi


    1.   Efektivitas Metode Bermain Peran (Role Play) Untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Pada Anak
Dalam penelitian kali ini peneliti melihat bahwa banyak anak yang belum mampu melakukan kemampuan berkomunikasi yang sesuai dengan tahap perkembangannya oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui cara komunikasi pada anak. Peneliti memakai metode bermain peran sebagai intervensinya yang kemudian akan dilihat apakah terdapat perbedaan perbedaan keterampilan komunikasi pada anak yang diberikan perlakuan metode bermain peran (role play) dengan anak yang tidak diberikan perlakuan metode bermain peran.
Keterampilan komunikasi yang dinilai ada tiga menurut Santrock (2007), yaitu keterampilan berbicara, keterampilan mendengar, keterampilan berkomunikasi secara non verbal. Observasi awal dilakukan untuk melihat anak yang memiliki komunikasi dibawah rata-rata. Subjek penelitiannya adalah siswa-siswi kelas B PAUD IT Durratul Islam Ngablak Magelang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dengan metode Child Behaviour Checklist (CBCL).
Hasil menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan pada keterampilan komunikasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat setelah diberi perlakuan. Jadi, metode “Bermain Peran (Role Play)” efektif untuk meningkatkan keterampilan komunikasi pada anak.

   2. Mengurangi Kecemasan Konseli Mengikuti Ujian Nasional Melalui Konseling Kelompok Dengan Strategi Relaksasi

Menghadapi ujian nasional, banyak permasalahan yang akan dihadapi oleh konseli untuk itu penelitian ini bertujuan membantu konseli mengatasi masalah kecemasan menghadapi ujian, juga untuk meningkatkan aktivitas konseli dalam layanan konseling kelompok.
Relaksasi adalah salah satu tehnik dalam terapi perilaku. Menurut pandangan ilmiah, relaksasi merupakan perpanjangan serabut otot skeletal, sedangkan ketegangan merupakan kontraksi terhadap perpindahan serabut otot (Beech, 1982). Manfaat relaksasi sangat banyak diantaranya relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena stres, masalah-masalah yang berhubungan dengan stres seperti hipertensi, sakit kepala, insomnia, dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi serta dapat mengurangi tingkat kecemasan.
Penelitian ini dilakukan pada konseli kelas IXA SMP Negeri 1 Jatiroto yang mengalami kecemasan sejumlah 12 orang terdiri 4 orang konseli laki-laki dan 8 orang konseli perempuan. Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa konseling kelompok dengan strategi relaksasi dapat membantu konseli mengatasi masalah kecemasan juga dapat meningkatkan aktivitas dalam layanan konseling kelompok.

  3.PENGARUH PROGRAM “EMPATI PLUS” TERHADAP KEPERCAYAAN INTERPERSONAL PECANDU NARKOBA
Pengguna narkoba di indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Dalam penelitian kualitatif didapatkan bahwa perasaan tidak diperhatikan dan kehilangan kasih sayang merupakan suatu penghambat dalam proses penyembuhan mereka. Salah satu pendekatan psikologis yang biasanya diaplikasikan adalah konseling. Konselor merupakan faktor penting dalam kegiatan konseling. Hubungan yang baik antara konselor dan klien sangat dibutuhkan demi tercapainya tujuan konseling, salah satu indikatornya adalah kepercayaan klien kepada konselor, dalam hal ini kepercayaan interpersonal.
Sebelum melakukan konseling, para konselor diberi pelatihan atau semacam workshop selama satu hari mengenai empati plus yang dalamnya mencakup empati, mendengarkan aktif, relaksasi, dan deteksi emosi kepada para konselor rehabilitasi narkoba., lalu setelah itu para konselor melakukan konseling maka peneliti ingin mengetahui Apakah kepercayaan klien kepada para konselor akan meningkat seiring dengan pelaksanaan program empati plus dalam proses konseling?.
Subjek penelitian Enam orang pekerja sosial yang bertugas sebagai konselor TC dari panti rehabilitasi ketergantungan narkoba dan dua puluh orang klien yang menjadi responden untuk mengetahui kepercayaan interpersonal klien terhadap konselor .

Hasilnya menunjukkan terjadinya peningkatan kepercayaan interpersonal klien terhadap konselor TC setelah dilakukannya intervensi meskipun peningkatan yang terjadi tidak terlalu tinggi.

No comments:

Post a Comment